Semua kesuksesan, pada prinsipnya, dipicu dari
dua hal saja, yaitu masalah dan solusi. Tidak ada orang yang ingin terlilit
masalah. Semua ingin keluar dari masalah. Semua mencari solusi. Dari kedua hal
ini, orang memetakan masa depan yang “bebas” masalah dan yang menawarkan
solusi.
Lalu, bagaimana caranya pergi ke masa depan ?
Untuk pergi ke masa depan, kita tidak perlu mesin waktu, juga tidak perlu jasa
dukun ataupun paranormal. Semua orang bisa melakukannya. Kita tinggal
menentukan saja masa depan seperti apa yang kita inginkan. Pendeknya, kita
tinggal memetakan tujuan. Semakin jelas gambaran kita akan masa depan yang
ingin kita raih, semakin mudah pula kira menentukan langkah-langkah yang tepat
untuk mencapainya.
Berikut ini ada beberapa langkah untuk menuju ke
masa depan yang gemilang :
1.
Mimpikan
Impan Besar
Banyak orang berakhir dengan karier yang
biasa-biasa saja karena tidak berani memiliki impian besar. Seperti seekor
elang yang dipelihara oleh seekor induk ayam, anak elang ini tentu akan
terpengaruh dengan lingkungan keluarga “ayam”-nya, tidak berani memimpikan
untuk mejadi burung yang gagah perkasa, yang membentang sayap dengan perkasa
terbang melintas alam. Sepanjang hidupnya, sang anak elang hanya bisa mengais
makanan di darat, dan mengagumi kegagalan elang, tanpa hal-hal yang besar
seperti sang elang. Intinya, kemampuan seseorang sebenarnya tidak terbatas,
yang membatasi hanyalah pikiran orang tersebut.
Semua keputusan dan tindakan yang kita lakukan,
pada prinsipnya, ditentukan oleh apa yang kita pikirkan. Jika kita pikir kita
tidak bisa, maka kita pasti tidak bisa. Dengan pikiran seperti ini, kita akan
memiliki pemikiran yang kerdil, kita tidak akan berusaha mengembangkan diri, kita
tidak lagi punya keinginan untuk mencoba, untuk mengambil langkah awal, atau
unuk memulai merealisasikan mimpi. Karena, yang selalu kira pikir hanyalah
kata-kata “tidak bisa”. Akibatnya, semua usaha akan berhenti pada saaat kita
selalu berpikir “tidak bisa”. Sebaliknya, jika kita punya mimpi besar, dan kita
yakin pasti akan bisa melakukannya, maka harapan pun akan muncul. Jika mimpi
ini terus-menerus kita pikirkan setiap hari, setiap saat, dan kita bicarakan
dengan orang-orang sekitar kita dengan penuh semangat, maka segala pintu
kesempatan pun akan terbuka lebar. Kita
bisa mendapat dukungan orang-orang sekitar. Kita bisa lebih semangat untuk
meningkatkan diri, mencari alternative solusi terhadap semua masalah yang
menjadi hambatan, antara lain masalah keuangan, masalah fasilitas, atau masalah
pengetahuan dan keterampilan yang kurang. Kita akan mulai membaca buku yang
terkait dengan upaya meraih mimpi, menghadiri seminar, berdiskusi dengan pakar
di bidang yang kita minati, serta mengembangkan network pertemanan yang bisa membantu kita untuk meraih mimpi.
Setiap hari, kita dapat memutuskan untuk melakukan tindakan yang dapat
mendekatkan kita kepada realisasi mimpi besar tersebut. Tanpa kita sadari,
dengan berjalannya waktu, kita pun sudah semakin dekat dengan mimpi kita. Jadi,
jangan takut untuk bermimpi besar.
2.
Pilih Yang
Kita Suka
Lalu, mimpi besar apa yang harus kita bidik ?
Sebebarnya, tak ada batasan. Bidiklah yang kita suka. Bila perlu, sesuaikan
dengan hobi atau kegemaran kita. Sebab, hal itu akan membuat kita senantiasa
mencintai apa yang kita inginkan itu. Dengan demikian, kita akan lebih mampu
bertahan dalam menghadapi tantangan. Kita akan lebih tekun berusaha dalam
menghadapi masalah. Kita akan lebih giat bekerja dalam menyelesaikan segala
upaya untuk meraih target yang ditetapkan.
Thomas Alfa Edison, si “tukang lampu” yang sudah
“jatuh cinta” pada bidang kelistrikan, tetap bersemangat walaupun ratusan
percobaannya untuk menemukan bola lampu pada awalnya harus gagal. Tetapi,
ketekunannya yang didasarkan pada rasa cinta pada pekerjaannya ini akhirnya
membuahkan penemuan bola lampu yang mengubah sejarah kehidupan manusia, serta
menjadi cikal-bakal berdirinya salah salah satu perusahaan elektronik terbesar
di dunia, yaitu General Electric.
Demikian juga dengan George Lucas yang membidani
Film legendaries, Star Wars. Kecintaannya pada dunia film dan science fiction membuatnya mampu
bertahan ketika ide-ide pembuatan filmnua mengalami banyak kendala karena
selalu “melawan arus”. Akhirnya, sejarah membuktikan bahwa film-film Lucas
mampu menjadi film-film box office
yang membukukan keuntungan yang luar biasa. Bayangkan, jika Edison dan Lucas
tidak punya kecintaan luar biasa pada pekerjaan dan mimpi mereka. Barangkali,
sekarang, kita tidak akan pernah mendengar nama mereka.
3.
Jujur
Terhadap Diri Sendiri dan Orang Lain
Kalau kita kebetulan terjun dalam dunia bisnis,
biasanya banyak yang menafikan kejujuran hanya demi meraih keuntungan. Dalam
dunia bisnis, kejujuran akan menjadi “barang” yang sangat mahal harganya.
“Ah, dalam bisnis, kita tidak perlu jujur jika
ingin mujur. Tipu muslihat sah-sah saja untuk dilakukan demi bisnis. Semua
pebisnis juga tidak jujur.” Mungkin, inilah kalimat-kalimat berbahaya yang
sering kita dengar atau kita lihat dipraktikan banyak orang di dunia bisnis.
Atau, mingkin, anda sering mengatakan kata-kata tersebut ?
Tetapi, jika kita teliti lebih lanjut, bisnis
yang tidak dilakukan atas dasr kejujuran pasti tidak akan mampu bertahan lama.
Mungkin saja, para pebisnis yang menggunakan tipu muslihat bisa meraih
kesuksesan besar sesaat, tetapi kemudian setelah ketidakjujuran mereka
terbongkar, tak ada lagi ada yang mau berbisnis dengan orang-orang ini.
Bukankah hal tersebut dapat merugikan diri dan bisnisnya sendiri ?
Pada prinsipnya, sebuah bisnis terjadi karena ada
rasa percaya pada orang-orang yang terlibat dalam bisnis tersebut. Dengan
kejujuran pada diri sendiri dan orang lain, kita bisa membangun integritas,
modal penting untuk sukses di bidang apa pun. Kesuksesan kita dalam meraih
mimpi ditentukan oleh berapa banyak orang yang percaya akan kredibilitas kita,
sehingga mereka rela mendukung kita untuk meraih mimpi besar kita tersebut:
bekerja untuk kita, memberi dana untuk bisnis kita, membeli produk dan jasa
kita, serta membantu kita ketika kita sedang dilanda masalah. Jika kita sudah
kehilangan kepercayaan banyak orang, maka sudah tentu akan hilang juga
kesempatan kita untuk meraih impian, karena impian bisa dicapai dengan bantuan
orang-orang yang tepat di sekitar kita.
Kunci integritas adalah kejujuran pada diri
sendiri dan pada orang-orang di sekitar kita. Menurut Brian Tracy, kejujuran
dan integritas dapat dilihat dari kesetiaan kita untuk senantiasa melakukan
yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain. Hal ini akan terpancar dari
ucapan dan tindakan kita yang tulus untuk melakukan yang terbaik, juga pada
kualitas pekerjaan kita yang selalu prima. Dengan demikian, orang tidak akan
segan-segan untuk membantu kita, member fasilitas pada kita, bekerja sama
dengan kira, membeli ide kita, serta produk dan jasa yang kita tawarkan. Jadi,
jika rajin pangkal kaya, maka jujur pangkal sukses.
4.
Galang
Dukungan Orang Sekitar
Sekali lagi bahwa seorang pebisnis tidak akan
sukses jika tidak ada yang mau berbisnis dengannya. Untuk mengembangkan bisnis,
seseorang pebisnis perlu menggalang dukungan karyawan, supplier, partner, dan
pelanggan serta calon pelanggan. Intinya, kita tidak ada artinya jika tidak
didukung oleh orang-orang yang berada di sekitar kita.
Menurut Brian Tracy, 85% dari kesuksesan dan kebahagiaan
hidup ditentukan oleh kualitas hubungan yang kita kembangkan dalam kegiatan
pribadi dan bisnis. Semakin banyak orang kita kenal dan mengenal kita dengan
citra yang positif, semakin banyak pula kesempatan yang terbuka bagi kita untuk
mendapat dukungan mereka, dan semakin rela mereka untuk mendorong kita meraih
sukses di sekitar kita : orang tua, saudara, teman, ataupun atasan di kantor.
Jika kita perhatikan dengan cermat, kita akan mendapatkan bahwa mereka punya
dan senantiasa memelihara jaringan hubungan berkualitas tinggi dengan banyak
orang, sehingga mereka bisa menyelesaikan pekerjaan lebih banyak dibandingkan
orang yang hanya mengurung diri dari pergaulan. Tentu saja, untuk membina
hubungan, perlu ada komunikasi dua arah. Artinya, kita tidak boleh hanya
mengharapkan bantuan. Dalam hal ini, kita peril berinvestasi dalam waktu,
perhatian, dan ketulusan untuk terlebih dahulu menawarkan kesediaan untuk
member pertolongan dan dukungan yang tulus dan Cuma-Cuma bagi orang lain.
KEMBALI DARI MASA DEPAN
Keempat prinsip yang baru saja kita bahas akan
sangat membantu kita dalam menyusun strategi “kembali dari masa depan”. Ada
tujuh langkah “pamungkas” yang bisa kita terapkan dalam strategi kembali dari
masa depan. Ketujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Tentukan masa
depan.
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah
pergi ke masa depan (agar kita bisa kembali lagi ke masa sekarang). Setelah
kita tiba di masa depan (misalnya 5 tahun dari sekarang, yaitu di tahun 2013),
kita perlu melihat apa yang kita inginkan untuk terjadi pada diri kita di tahun
tersebut. Di mana kita berada? Apa yang sedang kita kerjakan? Bisnis apa yang
sedang kita tekuni? Berapa penghasilan yang dapatkan sebulan? Siapa orang-orang
yang sedang bekerja sama dengan kita : siapa mitra bisnis kita, apakah kita
punya karyawan, siapa mereka, siapa pelanggan kita, solusi apa yang kita
tawarkan pada mereka? Makin jelas bayangan kita akan akan masa depan yang akan
kita raih, maka ini semakin baik.
2.
Tuliskan dan
bicarakan.
Apa pun yang telah kita bayangkan akan terjadi
pada kita lima tahun ke depan, tuliskanlah pada secarik kertas. Jika kita
memiliki banyak hal yang kita petakan di masa depan, lingkarilah satu yang
paling kita inginkan, atau yang memiliki dampak positif terbesar bagi diri
kita. Dengan cara menuliskan masa depan, kita juga dipacu untuk berpikir kritis
dan sistematis untuk menentukan, apakah memang ini yang benar-benar kita
inginkan. Setelah kita menuliskannya untuk diri sendiri, cobalah bicarakan juga
apa yang sudah kita tuliskan pada orang lain, terutama orang-orang yang kita
percaya. Dengan membicarakannya dengan orang lain, kita bisa semakin
menyempurnakan detail masa depan kita yang ingin kita raih. Melalui kegiatan
ini, kita akan mendapatkan banyak ide, energy, dan semangat yang kita perlukan
untuk semakin hari semakin mendekatkan kita pada masa depan yang ingin kita
capai tersebut. Lakukanlah kegiatan ini setiap hari sampai kita merasa telah
mendapatkan gambaran yang lengkap dan jelas atas masa depan yang akan kita
raih.
3.
Kembali ke
masa sekarang.
Setelah gambaran masa depan sudah kita dapatkan,
kita perlu kembali ke masa sekarang. Pelajari kondisi kita saat ini sacara
jujur untuk mendapatkan peran yang lengkap akan kekuatan, kelemahan, ancaman
dan kesempatan-kesempatan sukses yang terbuka bagi kita. Apakah kita perlu
meningkatkan keterampilan dan kemampuan kita terlebih dahulu melalui pendidikan
formal, atau cukup dengan magang dan mengikuti beberapa pelatihan? Atau,
mungkin “menyewa dan meminjam” keterampilan dan pengetahuan orang lain yang
memang sudah ahli di bidang yang kita bidik? Beberapa banyak dana yang kita
perlukan untuk memulai langkah meraih mimpi? Sumber-sumber apa yang mungkin
kita gali untuk mendapatkan dana tersebut : tabungan pribadi, penghematan di
beberapa pos pengeluaran, penjualan beberapa barang berharga yang menjadi
investasi kita, pinjaman dari orang tua/kakak/adik, ataupun pinjaman dari bank,
atau mungkin mencari investor yang mau mendanai usaha kita?
4.
Tetapkan
strategi.
Setelah upaya memetakan kekuatan dan kelemahan
kita dimasa sekarang kita dapatkan dengan lengkap, langkah senjutnya adalah
menetapkan strategi yang tepat untuk melaju ke masa depan. Tetapkan semua
kegiatan yang perlu kita lakukan untuk melangkah ke masa depan. Tentukan semua yang
kita perlukan untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan tersebut. Buat rencana aksi
untuk melakukan kegiatan yang diperlukan, sarana yang dibutuhkan, dan dukungan
yang perlu digalang. Dari sekian banyak kegiatan, kita perlu menyusun
prioritas. Semua strategi ini bisa kita susun dengan sistematis : dari yang
terpenting ke yang kurang penting, dari termudah sampai yang tersulit, dari
paling dekat sampai paling jauh, dari yang sedikit sampai yang paling banyak,
dari terdepan sampai yang paling belakang, dari terendah sampai yang paling
tinggi, ataupun sebaliknya. Apa pun itu, kita perlu tentukan strateginya dalam
sebuah rencana yang komprehensif. Rencana ini bertindak seperti sebuah peta
rute perjalanan yang harus kita lewati untuk mencapai tujuan kita.
5.
Tetapkan
batas waktu.
Tentu saja, segala rencana tindakan dan kegiatan
perlu dipecah-pecah menjadi unit-unit yang mampu kita laksanakan. Rencana per
unit ini juga perlu diberi batas waktu. Jadi, susunlah rencana aksi dari setiap
kegiatan yang telah kita pilih, dan tetapkan batas waktu untuk tiap kegiatan
tersebut. Menentukan target-target per tahun, atau per semester, akan
memudahkan kita untuk mengukur kemajuan kita. Batas waktu dan target ini juga
bisa kita gunakan sebagai alat evaluasi untuk melihat sejauh mana kita sudah
melaju menuju masa depan yang telah kita petakan. Batas waktu pun dapat
memberikan kepada kita “sense of
acbievenement” yang akan memompakan energy, semangat, dan motivasi untuk
terus berusaha, walaupun badai kendala menghadang.
6.
Ambil
tindakan.
Gambaran masa depan, rencana aksi, strategi, dan
batas waktu tidak akan ada artinya jika kita tidak berani mengambil tindakan
untuk memulai. Mimpi akan tinggal menjadi mimpi, ide tinggal menjadi ide,
rencana akan tinggal menjadi rencana, tanpa adanya tindakan. Jadi, yang
terpenting di sini adalah kebenarian kita untuk mengambil tindakan. Banyak
orang mundur sebelum bertarung. Banyak orang hanya berhenti pada ide-ide yang
brilian, mimpi-mimpi besar, dan rencan-rencana hebat, tetapi mereka tidak punya
kebenarian untuk bertindak. Merekalah orang-orang yang termalang di dunia.
Mereka akan menyesal kemudian ketika ide dan mimpi mereka “dicuri” orang lain
yang akhirnya sukses merealisasikan mimpi dan ide tersebut. Tentu saja, kita tidak
mau menjadi orang-orang malang seperti ini. Caranya gampang saja. Ambil
tindakan untuk merealisasikan masa depan yang sudah kita gambarkan, rencana
yang sudah kita buat, strategi yang sudah kita terapkan. Jangan lupa untuk
melibatkan Yang Maha Kuasa untuk memberi kita kemampuan, semangat, dan
keberanian mengambil tindakan merealisasikan mimpi kita.
7.
Lakukan
setiap hari.
Tindakan yang hanya dilakukan dengan semangat
berapi-api beberapa bulan pertama lalu padam tidak akan membawa kita pada
kesuksesan. Jadi, langkah yang terakhir ini juga adalah langkah yang terpenting
: melakukan sesuatu yang berarti bagi realisasi bagi mimpi kita “setiap hari”.
Pastikan bahwa tiap hari kita melakukan sesuatu yang dapat mendekatkan kita ke
mimpi besar kita. Dengan melakukan sesuatu setiap hari, kita kan semakin dekat
dan semakin cepat meraih mimpi. Tindakan ini perlu didukung dengan ketekunan
dan disiplin diri yang tinggi. Tanpa keduanya, upaya kita akan kandas di tengah
jalan, mimpi kita akan layu sebelum berkembang. Intinya : lakukan setiap hari,
dan lakukan mulai sekarang. Jika kita ingin mengubah nasib menjadi lebih baik,
ingin meraih sukses di masa depan, jangan takut untuk bertindak. Apa pun
keinginan kita, pasti bisa kita raih. Hal yang perlu kita lakukan adalah
memetakan masa depan dengan jelas, bicarakan dan pikirkan impian kita setiap
hari, kembali ke masa kini untuk mengevaluasi apa yang masih diperlukan dan
dilakukan, susun strategi dan rencana aksi, tetapkan batas waktu, serta ambil
tindakan dan pastikan bahwa setiap hari kita melakukan sesuatu untuk makin
mendekatkan diri ke masa depan yang sudah diimpikan.
Selamat
meraih mimpi ! Sukses untuk kita semua !
Dikutip dari :
Jaisy,
Muhammad. 2009. Krisis Ada Dalam Dirimu,
Inilah Cara Melawannya!. Yogyakarta : Diva Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar